Sejarah bank indonesia pdf




















Inovasi produk, peningkatan layanan, serta pengembangan jaringan menunjukkan trend yang positif dari tahun ke tahun. Bahkan, semangat untuk melakukan percepatan juga tercermin dari banyaknya Bank Syariah yang melakukan aksi korporasi. Penggabungan ini akan menyatukan kelebihan dari ketiga Bank Syariah sehingga menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik. Penggabungan ketiga Bank Syariah tersebut merupakan ikhtiar untuk melahirkan Bank Syariah kebanggaan umat, yang diharapkan menjadi energi baru pembangunan ekonomi nasional serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas.

ID - EN. Beranda IR. Info Perseroan. Sejarah Perseroan. Nilai-nilai Perusahaan. Struktur Perusahaan. Dewan Komisaris. Dewan Direksi. Dewan Pengawas Syariah. Hubungan Afiliasi. Lembaga Penunjang Perusahaan. Info Finansial. Laporan Keuangan. Ikhtisar Keuangan. Laporan Tahunan. Laporan Keberlanjutan. Presentasi Perseroan. Dilihat dari sejarah, Bank Indonesia berdiri pada tahun an dimana pada masa itu Bank Indonesia difokuskan sebagai sarana untuk pemulihan perkonomian dengan tugas untuk menstabilkan dan merehabilitasi perekonomian yang berkonsentrasi pada pengendalian Inflasi, penertiban Bank swasta Nasional dengan sasaran untuk mengurangi Jumlah Bank Swasta Nasional yang pada saat itu sangat banyak dan lemah serta memperkuat Bank Yang inin melanjutkan kegiatannya, meningkatkan Mobilisasi dana masyarakat guna menopang pembiayaan pembangunan.

Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah ini yaitu: Bagaimana Sejarah Bank Indonesia? Apa Tujuan didirikannya Bank Indonesia? Apa saja kedudukan Bank Indonesia? Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Pada tahun De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.

Tahun , Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya dengan Pemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJB sebelumnya. Pada tahun diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial.

Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat. Status dan kedudukan Bank Indonesia 1. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang- undang tersebut.

Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada di luar Pemerintah.

Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

Pelopor berdirinya perbankan syariah di Indonesia adalah Bank Muamalat pada tahun Sayangnya bank tersebut kurang popular dan kinerjanya stagnan, baru setelah krisis ekonomi dan reformasi, Bank Muamalat mulai dilirik nasabah.

Sejarah mencatat K. H Mas Mansyur, ketua pengurus besar Muhammadiyah periode pernah menyatakan kalau umat Islam di Indonesia terpaksa mengunakan jasa bank konvensional karena belum memiliki lembaga yang bebas riba. Saat itu kondisi perbankan Indonesia memang parah- parahnya karena Bank Indonesia tidak bisa mengendalikan tingkat suku bunga di bank-bank yang membumbung tinggi.

Sehingga pemerintah mengeluarkan deregulasi tanggal 1 Juni yang menimbulkan kemungkinan bank mengambil untung dari bagi hasil sistem kredit. Nah, meskipun lebih banyak bank konvensional yang berdiri, beberapa bank daerah yang berasaskan syariah juga mulai bermunculan.

Nah, ini merupakan cikal bakal lahirnya perbankan syariah di Indonesia. Pada tahun , bank syariah pertama di Indonesia yaitu Bank Muamalat pun lahir. Terinspirasi dengan tegarnya Bank Muamalat menghadapi krisis, maka berdirilah Bank Syariah Mandiri, bank syariah kedua di Indonesia.

Tentu saja para bankir kembali bertaruh apakah bank ini akan bertahan atau tidak. Mereka yakin, kalau Bank Syariah Mandiri bisa bertahan maka perbankan syariah ternyata punya masa depan menjanjikan di Indonesia. Siapa sangka akhirnya Bank Syariah Mandiri ternyata cukup sukses dan jadi penyemangat munculnya beragam bank syariah lainnya di Indonesia.



0コメント

  • 1000 / 1000